Alasan Kenapa Pekerja Butuh Banyak Minum
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, per Februari 2014, Indonesia memiliki 125,3 juta pekerja, dengan 70 persen masuk dalam industri kecil menengah atau sektor informal.
Berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan, sedikit banyak akan menguras tenaga dan cairan dalam tubuh manusia. Oleh sebab itu, manusia membutuhkan asupan air putih yang cukup untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.
Namun sayangnya, sebagian besar dari para pekerja tersebut tidak memahami betapa pentingnya konsumsi air putih untuk produktivitas kerja yang dilakukan. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai pentingnya konsumsi air untuk pekerja harus diberikan pada para karyawan, yang sebagian besar tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai hal ini.
Hal ini yang mendorong Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, untuk melakukan sosialisasi mengenai pentingnya asupan air putih demi produktivitas kegiatan para pekerja, di Jakarta, pada 4 Maret 2015.
Sosialisasi ini dilakukan karena ternyata kesadaran para pekerja terhadap pentingnya meminum air putih per hari masih sangat kurang. Hal ini berkaitan dengan ketidaktahuan mereka mengenai kecukupan asupan cairan dalam tubuh. Buktinya, banyak pekerja di luar dan dalam ruangan yang jarang mengonsumsi air putih.
"Tanpa disadari, tubuh kita walau dengan kegiatan ringan, mengeluarkan cairan setiap detiknya. Untuk itu, konsumsi air sangat penting untuk mengembalikan cairan yang tanpa sadar keluar dari tubuh," ujar dr. Nusye E Zamsiar, MS, SpOk, ketua umum Perdoki, sekaligus salah satu penyusun buku "Pedoman Kebutuhan Cairan bagi Pekerja", yang diluncurkan bersama sosialisasi program ini.
Bersama dengan beberapa peneliti lain, dr. Nusye menerbitkan buku yang berisi tentang seluk-beluk, dari pentingnya air putih yang sangat penting bagi pekerja, mulai dari yang melakukan kegiatan ringan, sedang, hingga berat.
"Semakin banyak kegiatan yang dilakukan, maka semakin banyak air putih yang dibutuhkan," ujar dr. Maya Setyawati MKK, SpOk, salah satu peneliti dan penyusun buku tersebut. "Kurangnya air putih ini, bisa menyebabkan penyakit, mulai dari dehidrasi hingga gangguan ginjal," tuturnya.
Sosialisasi ini, dr. Nusye menyatakan, memerlukan bantuan dari berbagai instansi dan perusahaan, untuk turut mengampanyekan pentingnya air putih bagi para pekerja.
"Caranya, bisa dilakukan dengan menempelkan pamflet, poster, hingga pemberitahuan lain di beberapa spot di kantor, sekolah, hingga toilet umum agar pekerja, mengetahui dan menyadari pentingnya meminum air putih ini," kata dia.
Selain itu, perlu penyediaan air putih yang cukup di area perkantoran dan lingkungan kerja. "Dengan demikian, para pekerja akan sakin sadar dan peduli kepada kecukupan cairan dalam tubuh," ujar Maya.
Berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan, sedikit banyak akan menguras tenaga dan cairan dalam tubuh manusia. Oleh sebab itu, manusia membutuhkan asupan air putih yang cukup untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.
Namun sayangnya, sebagian besar dari para pekerja tersebut tidak memahami betapa pentingnya konsumsi air putih untuk produktivitas kerja yang dilakukan. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai pentingnya konsumsi air untuk pekerja harus diberikan pada para karyawan, yang sebagian besar tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai hal ini.
Hal ini yang mendorong Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, untuk melakukan sosialisasi mengenai pentingnya asupan air putih demi produktivitas kegiatan para pekerja, di Jakarta, pada 4 Maret 2015.
Sosialisasi ini dilakukan karena ternyata kesadaran para pekerja terhadap pentingnya meminum air putih per hari masih sangat kurang. Hal ini berkaitan dengan ketidaktahuan mereka mengenai kecukupan asupan cairan dalam tubuh. Buktinya, banyak pekerja di luar dan dalam ruangan yang jarang mengonsumsi air putih.
"Tanpa disadari, tubuh kita walau dengan kegiatan ringan, mengeluarkan cairan setiap detiknya. Untuk itu, konsumsi air sangat penting untuk mengembalikan cairan yang tanpa sadar keluar dari tubuh," ujar dr. Nusye E Zamsiar, MS, SpOk, ketua umum Perdoki, sekaligus salah satu penyusun buku "Pedoman Kebutuhan Cairan bagi Pekerja", yang diluncurkan bersama sosialisasi program ini.
Bersama dengan beberapa peneliti lain, dr. Nusye menerbitkan buku yang berisi tentang seluk-beluk, dari pentingnya air putih yang sangat penting bagi pekerja, mulai dari yang melakukan kegiatan ringan, sedang, hingga berat.
"Semakin banyak kegiatan yang dilakukan, maka semakin banyak air putih yang dibutuhkan," ujar dr. Maya Setyawati MKK, SpOk, salah satu peneliti dan penyusun buku tersebut. "Kurangnya air putih ini, bisa menyebabkan penyakit, mulai dari dehidrasi hingga gangguan ginjal," tuturnya.
Sosialisasi ini, dr. Nusye menyatakan, memerlukan bantuan dari berbagai instansi dan perusahaan, untuk turut mengampanyekan pentingnya air putih bagi para pekerja.
"Caranya, bisa dilakukan dengan menempelkan pamflet, poster, hingga pemberitahuan lain di beberapa spot di kantor, sekolah, hingga toilet umum agar pekerja, mengetahui dan menyadari pentingnya meminum air putih ini," kata dia.
Selain itu, perlu penyediaan air putih yang cukup di area perkantoran dan lingkungan kerja. "Dengan demikian, para pekerja akan sakin sadar dan peduli kepada kecukupan cairan dalam tubuh," ujar Maya.